Sejauh mata memandang nampak sebuah gunung yang seolah sengaja menutupi keindahan dirinya dengan tebalnya sang awan. Gunung itu bernama Galunggung. Gunung Galunggung termasuk gunungapi dengan ketinggian 2.167 mdpl, terletak 20 km barat daya kota Tasikmalaya. Dikatakan gunungapi karena karakter kegiatan G. Galunggung berupa erupsi leleran sampai dengan letusan yang sangat dahsyat yang berlangsung secara singkat atau lama, atau dari letusan yang bertipe Strombolian hingga Pellean. Dimana pengertian gunungapi itu sendiri adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Dalam sejarahnya gunung Galunggung pernah meletus beberapa kali, terakhir tahun 1982. Letusan terakhir bertipe “vulcanian vertical” (seperti letusan cendawan bom atom) mencapai ketinggian 20 km ke angkasa, diikuti semburan piroclastic (debu halus) yang menghujani kota Bandung, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan kota lainnya dalam radius 100 km. Debu tebal selama 4 bulan yang mengguyur kota-kota tersebut membuat kesengsaraan yang cukup berarti. Setelah letusan, 100.000 ha daerah sekitar rata dengan tanah tertimpa batu, lahar dan debu. Puncak gunungnya telah runtuh hanyut terbawa lahar dingin ke daerah sekitarnya, sehingga terbentuklah danau vulkanik yang mempunyai nilai estetika tersendiri.
Keterangan:
Ø Mendukung pokok bahasan “Litosfer”
Ø Di bahas di kelas X
Dari bibir kawah kearah dalam dapat disaksikan 40 ha danau baru dengan kaldera yang berbentuk tapal kuda hasil bentukan letusan tahun 1982. Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar. Sedang bentuk morfologi kaldera seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas: kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera.
Keterangan:
Ø Mendukung pokok bahasan “Litosfer”
Ø Di bahas di kelas X
Air danau di Kawah Gunung Galunggung merupakan salah atu unsur yang penting. Sehingga volume air dijaga di pos pemantau agar tidak melebihi 1 juta m3 dengan mengalirkan sisanya melalui terowongan pelimpah ke sungai Cibanjaran dan Cikunir di timur kaldera. Tanpa campur tangan manusia ini, dinding kawah bisa jebol dan membuat malapetaka air bah yang dahsyat.
Hasil analisis air danau kawah terakhir memperlihatkan:
◦ PH air danau : 7,20 - 7,86
◦ Temperatur air danau : 22,4 - 24,0 oC
Keterangan:
Ø Mendukung pokok bahasan “Hidrosfer”
Ø Di bahas di kelas X
Batuan Gn. Galunggung seluruhnya berkomposisi basal sampai andesit basal bertekstur porfir, dengan fenokris berbutir sedang-halus tertanam di dalam masa dasar mikro kristal dan atau gelas. Fenokris terbanyak adalah plagioklas labradorit, diikuti oleh piroksen klino, olivin, piroksen ortho, dan magnetit. Amfibol hanya terdapat di dalam lava gunung api hasil letusan kaldera tapal kuda, serta fase awal dari periode erupsi yang didahului oleh masa istirahat panjang. Batuan Gn. Galunggung sebelum letusan 1982-83, umumnya mempunyai komposisi yang relatif sama.
Keterangan:
Mendukung pokok bahasan “Litosfer”
Di bahas di kelas X
Tidak ada komentar:
Posting Komentar